Di balik gunung, sebuah desa terkurung, terjerembab dalam kesunyian dan mendekap dalam kegelapan malam. Nasibnya begitu memprihatinkan. Walau begitu, desa ini tetap hidup, dihuni oleh masyarakat-masyarakat yang kurang mendapatkan perhatian dari pemerintah. Desa yang terlupakan oleh pemerintahnya sendiri ini ternyata menyimpan panorama alam yang luar biasa. Desa ini berdiri tegak dan mengambang di atas awan-awan putih saat pagi menyapa. Bokin, itulah nama desa tersebut.
 |
photo taken from facebook |
Berjarak 18 kilometer dari Rantepao, Ibukota Kabupaten Toraja Utara, desa ini seyogianya bisa ditempuh dalam satu setengah jam. Namun, jangan pernah berharap bahwa bisa menjangkau desa ini dengan satu setengah jam saja. Justru desa ini akan ditempuh dalam waktu 3-5 jam karena kondisi jalan yang begitu memprihatinkan. Jalanan yang belum diaspal mengakibatkan kendaraan begitu sulit melintas. Apalagi ketika sedang musim penghujan, desa ini hanya dapat dijangkau dengan kendaraan roda enam yang dilengkapi dengan rantai besi yang melilit pada ban agar tidak terjerembab dalam lumpur yang begitu dalam. Belum lagi ketiadaan listrik yang membuat desa ini semakin tertinggal. Saat malam datang, pelita dan lampu gas menjadi penerang yang setia memberi cahaya di tengah kegelapan.
Terlepas dari perhatian yang kurang dari pemerintah, desa ini menyimpan panorama alam yang sungguh menakjubkan. Saat mentari terbit di pagi hari, saat awan masih membalut jagat, kita akan disuguhi pemandangan yang sungguh elok, kita serasa berada di atas awan. Lautan awan putih tebal menggenang bagai air laut memenuhi Bokin bagian utara. Gunung-gunung yang menjulang tinggi tergambar laksana pulau kecil di tengah lautan bak pulau Samosir di tengah danau Toba. Gunung Puang di Palopo menjelma menjadi pantai dibingkai indahnya awan putih. Gunung Mungsia di bagian Selatan seperti pulau kecil yang sungguh indah. Dipadu dengan terik matahari, panorama alam di desa ini menjadi luar biasa.
 |
photo taken from facebook |
 |
photo taken from facebook |
Takjub. Itulah yang kualami ketika menyaksikan dengan mata kepalaku sendiri. Panorama ini begitu luar biasa. Waktu itu aku hampir tidak percaya bahwa pemandangan ini sungguh-sungguh ada di hadapanku dan bukan dalam sebuah mimpi.
Sayang seribu sayang, nasib desa ini tak seindah panorama alamnya yang luar biasa indahnya. Keindahan panorama daerah ini pun luput dari sorotan lensa para wartawan dan dinas pariwisata. Seandainya desa ini dibenahi dari segi infrastruktur, saya yakin, desa ini akan menjadi destinasi wisata yang menarik.
 |
photo taken from facebook |
Bokin, desa yang indah yang menyimpan mutiara pariwisata Sulawesi Selatan. Panoramamu sungguh elok. Semoga engkau ‘dibangkitkan’ sehingga para pencinta panorama alam akan berduyun-duyun menikmati keindahanmu dan keelokanmu sembari menyampaikan kepada dunia bahwa engkau sungguh luar biasa.
*tulisan ini diikutkan dalam lomba blog "
Strategi Pengembangan dan Promosi Wisata Sulawesi Selatan*