Perjalanan berawal
dari sini. Nunu, Nurul dan Pipit cepat sekali berangkat ke bandara dan alhasil
ketika saya masih dalam perjalanan, mereka sudah gusar karena sudah mendekati
waktu check in dan pada takut dapat kursi bagian belakang karena katanya bising
banget dan akhirnya tidak bisa istirahat di pesawat.
Setelah kurang lebih
setengah jam menunggu, akhirnya saya pun datang. Ternyata mereka sudah tidak
sabaran lagi untuk check in. Dan setelah berpamitan sama bapaknya Pipit, kami
pun check in.
Hmm, ternyata waktu
boarding masih lama dan terpaksa kami menunggu lama. Sambil menunggu waktu
boarding, kami cerita-cerita sambil makan bekal yang dibawa oleh Pipit. Setelah
kurang lebih setengah jam menunggu, terdengar pengumuman: “Perhatian….perhatian…
Bagi penumpang Batavia Air tujuan Jakarta dengan nomor penerbangan Y6-844 dipindahkan
ke gate 5.” Sangat menjengkelkan kalo dipindahkan. Artinya harus
nenteng-nenteng tas lagi ke gate yang ditunjukkan. Tapi mau gimana lagi, itu
sudah keharusan dari pada ditinggal pesawat.
Boarding time…
Pesawat take off….
Pukul 10.35 LT,
landed at Soekarno Hatta International Airport.
@ Soekarno Hatta International Airport |
Akhirnya, tiba juga di Jakarta.
Untuk pertama kalinya menjejakkan kaki di Ibu Kota negara tercinta ini.
Perjalanan selanjutnya kami berpisah. Nunu, Nurul dan Pipit langsung ke Depok
menggunakan bus Damri ke Stasiun Gambir dan di Stasiun Gambir mengambil kereta
api ke Stasiun Universitas Indonesia. Sementara saya mengambil travel X-Trans
menuju ke Bintaro. Perjalanan kurang lebih satu setengah jam sampai akhirnya
tiba di Bintaro Town Square.
![]() |
tiket kereta api commuter line |
Di sana saya menunggu kurang
lebih setengah jam sampai akhirnya Salupra datang menjemputku dan membawaku ke
kos-annya di Pondok Ceger di belakang kampus STAN. Tiba di sana langsung
istirahat dan Salupra kembali ke kampus STAN untuk kuliah.
Setelah Salupra pulang dan saya
sudah bangun, Salupra langsung mengajak saya ke Universitas Indonesia untuk
mengenalkan cara ke Universitas Indonesia karena tidak dapat mengantar saya ke
UI jika akan mengikuti lomba di sana berhubung Salupra ada kuliah.
Stasiun Pondok Ranji, di sanalah
kami menunggu kereta api menuju Tanah Abang. Setelah cukup lama menunggu,
akhirnya kereta commuter line datang. Dengan membayar Rp 6.000/tiket kami naik
kereta ke Stasiun Tanah Abang.
![]() |
stasiun pondok Ranji |
Di stasiun Tanah Abang kami membali tiket kereta
api ke Universitas Indonesia. Sepanjang perjalanan ke Universitas Indonesia,
kami tidak mendapat tempat duduk sehingga terpaksa berdiri melewati 11 stasiun
sampai akhirnya di stasiun ke-12 kami turun. Itulah Stasiun Universitas
Indonesia. Setelah itu, kami langsung pulang ke Pondok Ceger dengan rute yang
sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar